TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Putra Mahkota {4}



Putra Mahkota {4}

0"Apakah jika Putra Mahkota yang asli datang, acara pengangkatan Putra Mahkota pengganti masih diperlukan?"     
0

Semua Dewa dan Dewi yang ada di sana menoleh, pun dengan Raja dan Ratu Langit. Pula dengan Selir Meng juga Xie Ming Zhen. Mata mereka melotot, melihat dua sosok yang berjalan memasuki aula agung istana dengan begitu gagah.     

Terutama sosok yang berjalan di depan Li Qian Long. Mata itu, tatapan itu, alis itu, hidung itu, semuanya tampak sangat sempurna dan tiada duanya. Lonceng pun berbunyi bersamaan dengan suara gong yang terus mengalun, langit mengeluarkan petir dengan suara yang begitu mengerikan. Rembulan tepat di atas istana, dan naga agung keluar dengan gemuruh yang menakutkan.     

Ratu Langit tampak tercengang, matanya nanar memandang sosok itu. dengan cepat dia turun dari tahta, berlari sekuat tenaga menuju sosok yang ada di depannya itu.     

"Putra Mahkote Xie! Putraku!" teriak Ratu Langit. dia langsung memeluk putranya. Tangis itu langsung pecah begitu saja, dia sama sekali tak menyangka jika putranya kini telah kembali setelah sekian lama. Namun, rambut putih yang seolah enggan menghitam itu membuat Ratu Langit tampak mengelus rambut putranya, kemudian dia tersenyum penuh keharuan. "Sudah lama, sudah lama sekali Ibu tidak memelukmu, tidak melihatmu, tidak menyentuhmu," Ratu Langit tampak meraba pipi Chen Liao Xuan. "Ibu merindukanmu, putraku,"     

"Hamba juga merindukan Yang Mulia Ratu. Namun demikian, harus banyak hal yang hamba korbankan agar hamba bisa sampai di sini dengan kondisi seperti ini. Andai saja jika langit tidak akan murka, mungkin hamba masih memilih untuk tetap berada di bumi."     

"Tidak, putraku, tidak. Bumi bukan tempatmu, tapi langitlah tempatmu. Bagaimana bisa tempatmu ada di bumi?"     

"Dia itu adalah Raja Iblis atau biasa dipanggil Emo Shao Ye. Apakah kalian tidak melihat rambut putihnya itu? apakah Putra Mahkota memiliki rambut putih seperti itu?" Xie Ming Zhen seolah tidak terima.     

Ya, siapa yang akan terima? Dirinya? Jelas itu tidak mungkin! Bagaimana bisa dia terima ketika dia dipermalukan seperti ini? dia sudah sangat bahagia dengan pengangkatannya sebagai Putra Mahkota pengganti. Namun bagaimana bisa Chen Liao Xuan sudah ada di sini bahkan sebelum upacara pengangkatan itu dimulai? Ini benar-benar sebuah hal yang memalukan, bahkan memalukannya dan orangtuanya. Dan Xie Ming Zhen tidak akan pernah terima atas semua penghinaan ini.     

"Kenapa kalian diam saja? Dia itu bukan Putra Mahkota Kerajaan Langit yang asli! Dia itu adalah Raja Iblis! Prajurit, cepat tangkap dia!" Selir Meng pun ikut berteriak histeris. Namun tidak ada satu prajurit pun yang berani untuk mendekati Chen Liao Xuan.     

Merasa lebih kesal karena tuduhan yang keluar dari mulut Xie Ming Zhen beserta dengan Ibu tirinya. Hati Chen Liao Xuan sangat sakit, apalagi dia bisa melihat dengan jelas ketika ayahnya hanya diam saja di singga sananya. Tidak melakukan apa pun, tidak mengatakan apa pun. Raja Langit itu hanya diam saja seolah tanpa kata. Seolah, kedatangan Chen Liao Xuan di sini benar-benar sesuatu yang tidak diharapkan sama sekali.     

"Kalian diamlah, aku pun tidak sudi untuk datang di tempat di mana aku tidak diharapkan. Jika aku tidak berpikir tentang makhluk yang ada di alam raya ini. bagaimanapun, sekarang ini kelangsungan hidup mereka adalah yang utama untukku. Apalagi hanya karena agar aku bisa ada di sini, ada nyawa yang paling penting yang harus berkorban. Aku sama sekali tidak akan membiarkan pengorbanannya akan sia-sia. Dan untuk kau, Pangeran Xie," Chen Liao Xuan tampak tersenyum kecut. "Kau memang sangat pantas memakai pakaian kebesaranmu itu. namun langit juga sudah menunjukkan siapa yang berhak dan tidak berhak untuk berada di sana. Kau dan Selir Meng selalu mengatakan jika aku adalah sosok yang sangat mengerikan. Aku apa? Raja Iblis? Jika aku Raja Iblis mana mungkin aku bisa berada di sini bersama dengan naga suci? Naga suci adalah sosok yang hanya akan mendekat kepada Putra Mahkota yang ditunjuk olehnya menjadi Raja abadi, sosok suci. Bahkan jika sosok tersebut memiliki noda sedikitpun saja, naga suci tidak akan pernah mau mendekat. Lalu, para prajurit, serta para Dewa dan Dewi apakah kau pikir mereka lebih mempercayaimu dari pada mempercayai naga suci? Mereka tak munafik sepertimu, Pangeran Xie. Oh ya, saudaramu datang setelah sekian lama, kau tak memiliki niatan untuk memelukku dan mengatakan selamat datang? Kau tak merindukanku? Atau malah kau merasa kesal karena aku, yang merupakan sosok yang begitu ingin kau enyahkan rupanya ada di sini. Dan bahkan sebelum kau menjadu Putra Mahkota pengganti. Apakah kau sangat kesal sekarang? apakah kau ingin intuk membunuhku sekarang? atau kau berpikir jika, kenapa aku tidak datang nanti. Ketika kau telah resmi menjadi Putra Mahkota, dengan demikian kedudukanku akan lemah, dan kau akan bisa dengan mudah mengusirku dari istana. Kau salah perhitungan, Pangeran Xie. Kau benar-benar salah perhitungan. Aku memiliki banyak sosok yang selalu mendukungku, sosok yang selalu memberiku hal baik dari yang terbaik. Dan bahkan, aku telah mengetahui satu hal akan dirimu, jika kau ingin tahu aku dengan suka rela mengatakannya langsung kepadamu, Pangeran Xie."     

Kedua tangan Xie Ming Zhen mengepal kuat, dia sama sekali tak menyangka jika dia akan dipermalukan seperti ini oleh Chen Liao Xuan.     

"Putra Mahkota Xie."     

"Tidak, aku tidak ingin namaku sama dengan nama margamu. Meskipun itu diambil dari nama Raja Langit sekalipun. Namaku adalah Chen, Chen Liao Xuan. Dan mulai saat ini panggil aku dengan nama itu. sebab ketika kau memanggil Xie Liao Xuan, hatiku benar-benar remuk atas apa yang telah kau lakukan bersama dengan Penasihat Li sampai membuat Dewi Anqier mati. Aku tidak akan pernah memaafkan itu, meski Yang Mulia Raja sampai detik ini tak berusaha mencari atas kebenaran itu sama sekali,"     

Chen Liao Xuan memandang ayahnya, yang kini masih tampak diam. Pun dengan Ratu Langit, dia sama sekali tak menyangka jika suaminya akan seperti ini. suaminya seolah tak menginginkan putranya untuk ada di istana langit ini.     

"Yang Mulia Raja…," lirih Ratu Langit.     

"Putraku, kenapa kau berbicara seolah aku telah berlaku tak adil kepadamu?" dan akhirnya, Raja Langit pun bersuara. Li Qian Long yang menyaksikan itu hanya bisa diam, dia tak bisa mengatakan apa pun. sebab baginya apa pun yang terjadi, asalkan Chen Liao Xuan mau untuk kembali ke langit adalah hal yang sangat membuatnya lega sama sekali. "Kau adalah putraku, tentu saja aku sangat bahagia melihat kedatanganmu. Kenapa kau masih berpikir jika Ayah telah berlaku tak adil kepadamu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.